Elly Shinta Herlina: Mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas Pamulang Serang
Oleh: Elly Shinta Herlina*
Pertumbuhan penduduk yang pesat di Kota Serang menjadi tantangan utama dalam upaya pembangunan berkelanjutan. Dengan laju pertumbuhan Menurut data dari BPS Kota Serang, jumlah penduduk Kota Serang pada tahun 2023 mencapai 723.794 jiwa dengan tingkat kepadatan rata-rata 2.723 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 22.848 jiwa dibandingkan tahun 2021, ketika jumlah penduduk tercatat sebanyak 700.946 jiwa, atau mengalami kenaikan sekitar 3,16%. dibandingkan tahun 2021. Lonjakan ini berdampak signifikan pada aspek-aspek penting, seperti kebutuhan infrastruktur, lingkungan, dan sosial ekonomi.
Salah satu dampak yang paling terlihat adalah kebutuhan akan perumahan yang terus melonjak, sementara kemampuan pemerintah dalam menyediakan hunian yang layak dan terjangkau sering kali tidak memadai. Namun, pemerintah sering kali menghadapi keterbatasan dalam menyediakan rumah yang layak dan terjangkau.
Kondisi ini memicu munculnya kawasan pemukiman kumuh yang tidak terencana dengan baik, sehingga mengganggu tata ruang kota. Alih fungsi lahan yang terjadi untuk pembangunan perumahan juga sering mengorbankan area hijau, yang sebenarnya memiliki fungsi ekologis penting bagi keseimbangan lingkungan.
Selain masalah diatas, Kemacetan lalu lintas menjadi tantangan lain yang tak terhindarkan, pertumbuhan jumlah kendaraan yang seiring dengan peningkatan populasi memperparah kemacetan lalu lintas di Kota Serang. Masyarakat yang semakin banyak dan mobilitas yang tinggi tidak diimbangi dengan pengembangan infrastruktur jalan yang memadai. Hal ini menyebabkan kemacetan yang berkepanjangan dan menurunkan kualitas hidup masyarakat, karena waktu perjalanan menjadi lebih lama dan tingkat stres meningkat.
Dampak lingkungan juga tidak dapat diabaikan. Alih fungsi lahan untuk perumahan dan industri mengakibatkan deforestasi, pencemaran udara dan air, serta penurunan kualitas lingkungan. Ketidaksiapan infrastruktur dalam menghadapi volume curah hujan tinggi memicu banjir di banyak wilayah kota serang seperti mulai dari Kecamatan Serang, Cinanggung, Penancangan, Bumi Agung. Kemudian, Cipocok.
Di sisi lain, pertumbuhan penduduk menciptakan persaingan ketat di dunia kerja, dengan banyaknya Banyaknya angkatan kerja baru tidak seimbang dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia. Situasi ini memicu tingkat pengangguran yang lebih tinggi, terutama di kalangan penduduk dengan tingkat pendidikan dan keterampilan yang rendah. Kesenjangan sosial yang terjadi akibat persoalan ini berpotensi menimbulkan instabilitas dalam masyarakat.
Menghadapi berbagai tantangan tersebut, langkah strategis perlu segera diambil oleh pemerintah dan seluruh elemen masyarakat. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan mengembangkan kebijakan perumahan yang lebih inklusif. Pemerintah perlu memastikan ketersediaan rumah layak dan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah melalui program subsidi atau kredit perumahan yang mudah diakses.
Pembangunan infrastruktur transportasi juga harus menjadi prioritas. Investasi besar dalam sistem transportasi publik, seperti transportasi umum bus perkotaan, serta perluasan jaringan jalan akan membantu mengatasi kemacetan dan meningkatkan efisiensi mobilitas masyarakat. Upaya ini perlu diimbangi dengan perencanaan tata ruang kota yang lebih terintegrasi untuk mengurangi dampak urbanisasi terhadap lingkungan.
Pendidikan masyarakat juga menjadi elemen penting dalam pengendalian pertumbuhan penduduk dan pelestarian lingkungan. Melalui edukasi, masyarakat dapat lebih memahami pentingnya partisipasi mereka dalam menjaga keberlanjutan kota, termasuk melalui program keluarga berencana dan pelestarian lingkungan.
Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta sangat diperlukan untuk menciptakan solusi inovatif. Dengan pendekatan yang komprehensif, Kota Serang dapat menjawab tantangan ini dan menciptakan lingkungan yang lebih seimbang, nyaman, dan berkelanjutan bagi warganya.
* Penulis adalah Mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas Pamulang Serang