Ilustrasi: Pendidikan untuk Semua (Doc. Ist.) |
Oleh: Wina Dwi Karunia*
Pendidikan merupakan dasar dari kemajuan sebuah bangsa. Ia berperan krusial dalam membentuk individu yang berkualitas, inovatif, dan produktif. Dengan pendidikan, masyarakat dapat meningkatkan taraf hidup, mengurangi kesenjangan sosial, dan memperkuat demokrasi. Pendidikan juga menjadi kunci dalam menghadapi tantangan global.
Tetapi, banyak tantangan yang dihadapi sektor pendidikan di Indonesia, seperti akses yang tidak merata, kualitas guru yang beragam, relevansi kurikulum, fasilitas yang tidak memadai, dan lain sebagainya. Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mengemban jabatan Presiden dan Wakil Presiden RI pada 20 Oktober 2024. Presiden kita juga telah melantik jajaran menteri dan wakil menteri dalam Kabinet Merah Putih. Total 48 menteri dan 55 wakil menteri di kabinet tersebut. Harapan generasi muda di era kepemimpinan Presiden Baru saat ini sangat besar terutama dalam bidang pendidikan,
Salah satunya adalah merealisasikan kebijakan PTN gratis, Prabowo berjanji akan menggratiskan semua sekolah dan universitas negeri di seluruh Indonesia jika terpilih sebagai presiden. Sebagai contoh, biaya kuliah mahasiswa baru S1 Universitas Pertahanan (Unhan) ditanggung pemerintah, kampus di bawah naungan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) juga memberi fasilitas asrama bagi mahasiswa S1.
Isu mengenai UKT yang terlalu mahal menjadi salah satu pendorong, pendidikan tidak hanya boleh diakses oleh orang kaya. Perbaikan kualitas pendidikan akan memberikan kualitas hidup yang lebih baik, Prabowo akan berusaha untuk membuat sekolah unggul yang terakreditasi di setiap kabupaten.
Prabowo juga berjanji untuk memperkuat pendidikan, sains dan teknologi. Kemajuan sebuah bangsa ditentukan oleh kualitas pendidikan, penguasaan sains dan teknologi. Janji kampanye terkait kemajuan kualitas pendidikan terus ditingkatkan melalui pengembangan kualitas guru, pengembangan fasilitas pendidikan dan penyediaan pendidikan, termasuk menyediakan dana abadi pendidikan, dana abadi pesantren (untuk mencetak santri berkualitas unggul), dana abadi kebudayaan, dana abadi lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Di bidang infrastruktur pendidikan, Prabowo berjanji untuk membangun ruang kelas, laboratorium, dan perpustakaan yang memadai. Selain itu, akan dilaksanakan perbaikan untuk sekolah yang saat ini dalam kondisi kurang dan tidak layak. Infrastruktur yang tidak merata juga menjadi tantangan dan memperdalam ketimpangan dalam pendidikan. Kurangnya fasilitas ini menyebabkan keterbatasan untuk menempuh pendidikan tinggi, banyak anak yang memiliih untuk putus sekolah. Hal ini menyebabkan kesenjangan sosial dan ekonomi antara perkotaan dan perdesaan.
Dengan Revitalisasi Balai Latihan Kerja (BLK) yang penerapannya berbasis kompetensi kriya dan seni kreatif untuk mendukung tenaga kerja berkualitas, produktif, dan berdaya saing. Balai pelatihan ini membekali peserta dengan keterampilan yang sesuai untuk kebutuhan industri kreatif, BLK dapat mencetak tenaga kerja yang tidak hanya memiliki keterampilan teknis, tetapi juga memiliki daya saing tinggi di pasar kerja.
Melalui revitalisasi ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk lokal, menciptakan banyak lapangan kerja baru, melestarikan budaya, dan pada akhirnya meningkatkan daya saing bangsa. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan kurikulum yang relevan, fasilitas yang memadai, instruktur yang kompeten, serta kemitraan dengan industri yang sesuai. Harapan di bidang pendidikan ini sangat besar untuk segera terealisasikan, tidak hanya untuk generasi sekarang tetapi juga generasi yang akan datang bagi terciptanya indonesia emas.
Program makan siang gratis dalam kampanye Prabowo-Gibran, membawa harapan bagi masa depan bangsa. Dengan pemenuhan gizi yang baik, generasi muda dapat tumbuh menjadi generasi yang sehat, produktif, kreatif, dan cerdas. Asupan gizi yang baik dapat menurunkan angka stunting, mendukung pertumbuhan pertumbuhan dan perkembangan optimal bagi anak-anak. Program Makan Siang Gratis berubah nama menjadi Makan Bergizi Gratis, karena program ini hanya ditujukan bagi anak-anak.
Dalam realisasinya saat ini Prabowo telah membentuk Badan Gizi nasional dan diharapkan terlaksana pada 2025 mendatang. Pembagian Makan Bergizi Gratis ini akan dibagi kepada anak Paud hingga SMA, dengan pola pembagian menyesuaikan jam belajar anak-anak. Program ini juga ditargetkan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi indonesia, hingga mencapai 8%.
Dalam menjalankan program ini, Badan Gizi Nasional akan menggunakan dana anggaran sebesar 1,2 triliun rupiah setiap hari, dana ini akan digunakan untuk Makan Bergizi Gratis bagi 82,9 juta orang mulai dari Paud, SD, SMA, Ibu Hamil, dan balita secara merata. 75% dari anggaran akan digunakan sepenuhnya untuk MKG, mulai dari belanja produk pertanian dan peternakan dalam daerah sebagai bahan baku untuk program ini. Hal ini akan meningkatkan peredaran dan likuiditas perekomonian, serta mendorong pertumbuhan ekonomi di indonesia.
Meskipun tantangan di bidang pendidikan masih banyak, namun semangat generasi muda untuk terus melakukan perubahan tidak pernah padam. Kerja keras dan kolaborasi seluruh warga negara indonesia sangat diperlukan, gotong royong untuk mewujudkan cita-cita bangsa, serta dengan partisipasi yang aktif, kita dapat mengatasi semua rintangan.
Referensi:
- Kompas.(2024). UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri. Diakses dari : https://www.kompas.com/tren/read/2024/05/21/120000965/ukt-semakin-mahal-dan-janji-prabowo-gratiskan-biaya-kuliah-di-kampus-negeri?page=all
- SidoNews. (2024). Harapan Generasi Muda kepada Prabowo-Gibran, Tingkatkan Kualitas Pendidikan hingga Pemerintahan Bersih. Diakses dari : https://nasional.sindonews.com/read/1481029/12/harapan-generasi-muda-kepada-prabowo-gibran-tingkatkan-kualitas-pendidikan-hingga-pemerintahan-bersih-1730326250
- CNNindonesia. (2024). Prabowo Janji Gratis Kuliah di Universitas Negeri Jika Jadi Presiden. Diakses dari : https://www.cnnindonesia.com/nasional/20231108123826-617-1021458/prabowo-janji-gratis-kuliah-di-universitas-negeri-jika-jadi-presiden
- detikEdu. (2024). Kepala BGN Jelaskan Kenapa 'Makan Bergizi Gratis' Lebih Cocok dari 'Makan Siang Gratis'. Diakses dari : https://www.detik.com/edu/sekolah/d-7628387/kepala-bgn-jelaskan-kenapa-makan-bergizi-gratis-lebih-cocok-dari-makan-siang-gratis.