Seleb  

Listyo Yuwanto Kembangkan Aplikasi Lattice Inspection Solution untuk Asesmen Psikologis Penyintas Bencana

Warta Times
Dr. Listyo Yuwanto, Psikolog, FISQUA, FRSPH (2025). (Foto: Dok/Ist).

Wartatimes.com – Disaster Network memperkenalkan Lattice Inspection Solution (LIS) aplikasi Android untuk asesmen cepat kondisi psikologis penyintas bencana. Disaster Network merupakan organisasi yang berfokus pada pengembangan teknologi dan metodologi pengurangan risiko bencana. Dirancang bagi psikolog dan relawan kemanusiaan, LIS menyediakan analisis visual berbasis data untuk diagnosis dan prognosis trauma termasuk risiko PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder) dan potensi PTG (Post-Traumatic Growth).

Dikembangkan oleh Dr. Listyo Yuwanto, Psikolog, FISQUA, FRSPH (2025) berdasarkan pengalaman klinis sejak 2006, LIS menghadirkan solusi diagnosis dan prognosis berbasis tiga model analisis yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan asesmen.

Model pertama fokus pada analisis kondisi psikologis (dependent variable) untuk diagnosis dan prognosis. Model kedua menelaah hubungan sebab-akibat psikologis (independent-dependent variable) guna pemetaan lebih mendalam. Model ketiga asesmen khusus pasca bencana berbasis inventori perilaku, mendiagnosis krisis serta memprediksi risiko PTSD dan potensi PTG.

Listyo Yuwanto selaku inovator LIS menyatakan bahwa aplikasi ini terinspirasi dari pengalaman langsung menangani penyintas berbagai bencana. “LIS lahir dari kebutuhan akan alat asesmen yang efisien dan berbasis bukti, sehingga intervensi psikologis bisa lebih tepat sasaran,” ujarnya. Ke depannya aplikasi ini diharapkan dapat berkontribusi dalam mengurangi dampak trauma jangka panjang bagi penyintas bencana.

Terdapat beberapa keunggulan LIS antara lain Desain antarmuka sederhana sehingga mudah dipahami bahkan bagi pengguna dengan keterbatasan waktu pelatihan. Input data cepat memungkinkan pencatatan data secara real-time di lapangan. Visualisasi Data Interaktif dalam bentuk grafik yang mudah dibaca untuk analisis cepat. Kompatibilitas offline yang dapat digunakan di area bencana dengan jaringan terbatas.