Warta Times, Yogyakarta – Di usia muda, keberanian melangkah sering kali jadi kunci pembuka pintu prestasi. Itulah yang dibuktikan oleh Jesicha Anggreyni, mahasiswi Universitas Islam Indonesia (UII), yang berhasil membawa pulang dua penghargaan bergengsi dari ajang International Youth Conference Expedition (IYCE) Chapter 2 yang digelar pada 7–12 September 2023 di Singapura, Malaysia, dan Thailand.
Bersaing dengan ratusan pemuda terpilih dari seluruh Indonesia, Jesicha tampil percaya diri membawakan ide tentang pentingnya pembangunan ekonomi yang adil, inklusif, dan berkelanjutan. Gagasan dan penyampaian yang ia sampaikan sukses membuatnya meraih penghargaan Best Paper dan Best Presentation dalam forum internasional tersebut.
“Awalnya saya hanya ingin belajar dan menambah pengalaman. Tapi ternyata, keberanian untuk mencoba justru membuka banyak peluang yang luar biasa,” ungkap Jesicha.
Dalam forum yang membahas berbagai poin dari Sustainable Development Goals (SDGs), Jesicha tergabung dalam kelompok diskusi SDGs poin ke-8 tentang Decent Work and Economic Growth. Ia menyampaikan ide-ide sederhana namun berdampak, termasuk contoh inovasi anak muda Indonesia yang bergerak di bidang pertanian berkelanjutan seperti @taburi_ecofert, yang menjadi representasi nyata dari gagasan ekonomi berbasis dampak sosial dan lingkungan.
Program IYCE sendiri bukan sekadar konferensi ilmiah. Para peserta juga mengikuti city tour di tiga negara, kunjungan ke kampus internasional seperti International Islamic University Malaysia (IIUM), serta pertemuan diplomatik ke Konsulat RI di Songkhla, Thailand. Kegiatan ini membuka ruang perjumpaan lintas budaya sekaligus memperluas jaringan internasional para peserta.
Prestasi Jesicha pun mendapat apresiasi dari pihak kampus. Program Studi tempatnya menimba ilmu menyampaikan kebanggaannya atas kontribusi Jesicha dalam membangun citra positif mahasiswa Indonesia di kancah global. Mereka juga menegaskan komitmen untuk terus mendukung mahasiswa dalam pengembangan diri melalui forum-forum internasional.
Bagi Jesicha, pencapaian ini bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan baru. Ia berencana menjalin kolaborasi dengan delegasi luar negeri, melanjutkan riset, dan terus aktif menyuarakan isu-isu sosial di berbagai platform.
“Pengalaman ini membuka mata saya bahwa pemuda Indonesia punya potensi besar. Kita cuma butuh satu hal: keberanian untuk mulai,” tutupnya.