Sinergi Sampoerna University dan Plaud AI: Merancang Masa Depan Pembelajaran yang Cerdas dan Humanis

Student Union Sampoerna University ini mempertemukan akademisi, mahasiswa, dan praktisi industri. (Foto: Dok/Ist).

Warta Times, Jakarta – Sampoerna University memperkuat komitmennya dalam menghadirkan pembelajaran modern yang berorientasi pada teknologi dan nilai kemanusiaan melalui kolaborasi strategis dengan Plaud AI, perusahaan pengembang kecerdasan buatan yang berfokus pada inovasi pendidikan. Kegiatan yang berlangsung di Student Union Sampoerna University ini mempertemukan akademisi, mahasiswa, dan praktisi industri dalam rangkaian sesi presentasi, live demonstration, serta diskusi mendalam mengenai peran Artificial Intelligence (AI) dalam dunia pendidikan dan riset. Acara ini dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor Sampoerna University, Bapak Surya Liman, dan dihadiri oleh para dosen serta perwakilan manajemen universitas, antara lain Bapak Lukman, Bapak Filsha, Bapak Rafie, serta Ibu Ajeng selaku perwakilan dari manajemen SU. Tiga pembicara dari Sampoerna University juga turut mengisi acara ini, yaitu Bapak Gilang, Ibu Vera Syamsi, dan Bapak Arya, yang berbagi pandangan mengenai pemanfaatan AI dalam pembelajaran lintas disiplin ilmu.

Dalam sambutannya, Santo Tjhin, dosen Sampoerna University, menegaskan bahwa kehadiran AI di dunia pendidikan bukan sekadar tren sesaat, melainkan bagian dari evolusi intelektual.

“AI adalah mitra berpikir yang memperluas kemampuan manusia untuk menganalisis, berkreasi, dan mengambil keputusan dengan cara yang lebih reflektif dan cerdas. Sinergi ini menandai langkah nyata dalam membangun ekosistem pembelajaran yang adaptif dan berkesadaran,” ujarnya.

Sementara itu, Bpk. Agni, Kaprodi Computer Science Department, menyoroti pentingnya pemahaman etis dan keseimbangan antara manusia dan teknologi. “Mahasiswa perlu memahami bahwa AI bukan pengganti manusia, melainkan pendamping yang membantu memperkuat daya pikir kritis dan kreativitas. Tantangan kita adalah membangun keseimbangan antara algoritma dan empati,” jelasnya.

Dari perspektif pengelolaan literasi digital, Guruh Tri Nugroho, Pimpinan Perpustakaan Sampoerna University, menilai AI sebagai katalis perubahan dalam sistem manajemen pengetahuan akademik. “Perpustakaan kini bertransformasi menjadi pusat data yang interaktif. AI membantu mahasiswa menemukan, menganalisis, dan memanfaatkan informasi dengan lebih kontekstual dan cepat,” tuturnya.

Kolaborasi ini juga mendapat sambutan positif dari pihak industri. Simon Li, Perwakilan Plaud AI Indonesia, menyebut kemitraan ini sebagai contoh ideal sinergi antara dunia pendidikan dan teknologi. “Plaud AI percaya bahwa masa depan pendidikan bukan hanya tentang teknologi, tetapi bagaimana manusia menggunakan AI untuk berpikir lebih dalam, belajar lebih cepat, dan bekerja lebih efisien,” ungkapnya.

Dari sisi mahasiswa, Hizqeel Ghufrand mengaku kegiatan ini memberinya pengalaman yang berharga. “Melihat langsung bagaimana AI bekerja dalam konteks pendidikan membuka wawasan baru. Ini bukan hanya tentang alat, tetapi cara berpikir baru yang lebih kreatif dan berani,” ujarnya.

Melalui kolaborasi dengan Plaud AI, Sampoerna University menegaskan visinya untuk membangun pendidikan tinggi yang cerdas, humanis, dan berkelanjutan, sekaligus mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan era kecerdasan buatan dengan integritas, empati, dan semangat kolaborasi lintas disiplin.