Warta Times, Opini – Pernahkah kamu membayangkan kantor kecil atau usaha UMKM bisa kena hack? Banyak orang berpikir hacker hanya menyerang perusahaan besar, padahal faktanya, usaha kecil sering jadi sasaran empuk. Alasannya simpel: keamanannya masih lemah.
Kebanyakan UMKM hanya menggunakan router standar tanpa perlindungan tambahan. Padahal di zaman serba digital sekarang, kebocoran data karyawan, informasi pelanggan, atau keuangan bisnis bisa berakibat fatal.
Beberapa kasus yang pernah terjadi di Indonesia misalnya:
- Data pelanggan disalin oleh malware dari komputer kasir.
- Password akun email kantor dicuri karena brute force.
- Website toko online deface dan tidak bisa diakses selama beberapa hari.
Bayangkan jika hal itu terjadi pada bisnismu. Selain merusak reputasi, kamu juga akan kehilangan kepercayaan pelanggan.
Suricata adalah aplikasi open-source yang berfungsi sebagai Intrusion Detection System (IDS) dan Intrusion Prevention System (IPS). Artinya, Suricata bisa mendeteksi serangan di jaringan dan memberi peringatan kepada pemilik jaringan jika ada aktivitas mencurigakan.
Ada orang yang mencoba scan semua port di servermu? Suricata langsung kasih alert.
Ada brute force attack ke SSH server? Suricata akan mendeteksinya.
Ada tools scanning web seperti Nikto yang mencoba mencari celah website? Suricata akan mencatatnya.
Suricata mendeteksi serangan berdasarkan signature rules yang disimpan dalam file konfigurasinya. Kamu bisa mengupdate rules tersebut secara berkala agar deteksi tetap relevan terhadap jenis serangan terbaru.
Bagaimana Cara Menggunakan Suricata? Kamu hanya butuh :
- Satu server Ubuntu dengan 2 core CPU dan minimal 4GB RAM.
- Switch yang mendukung mirror port, agar semua trafik bisa “disadap” oleh Suricata tanpa mengganggu koneksi.
Implementasi seperti ini biasanya dilakukan oleh kantor-kantor kecil yang memiliki server monitoring terpisah. Namun jika belum ada switch mirror port, kamu masih bisa melakukan monitoring di interface utama (inline mode) meskipun lebih berisiko terhadap beban CPU.
Langkah Instalasi Cepat Suricata
- Update servermu: sudo apt update
- Install Suricata: sudo apt install suricata -y
- Jalankan Suricata di interface yang membaca mirror port: sudo suricata -i eth1 -c /etc/suricata/suricata.yaml -D
Setelah terpasang, Suricata akan mulai memantau semua trafik yang lewat. Kamu bisa membuka log alert di /var/log/suricata/eve.json atau mengintegrasikannya dengan Grafana atau EveBox agar tampilannya lebih menarik dan mudah dianalisis.
Bagaimana Bentuk Implementasinya?
Gambaran singkatnya seperti ini:
Internet ➔ Router ➔ Switch ➔ PC Client/Server
↘ Mirror Port ➔ Server Suricata
Artinya, Suricata “menguping” semua lalu lintas data tanpa menghalangi perjalanan data tersebut ke tujuan aslinya.
Contoh Nyata Penggunaan Suricata
Banyak admin jaringan yang awalnya mengira tidak ada ancaman di kantornya. Namun setelah memasang Suricata, mereka menemukan hal-hal seperti:
- PC pegawai mengakses website mencurigakan di luar negeri.
- Trafik tidak biasa pada port tertentu, yang ternyata adalah scanning dari botnet.
- Brute force SSH yang terus menerus, padahal belum pernah terdeteksi sebelumnya.
Dengan Suricata, kamu akan lebih sadar kondisi jaringanmu secara real-time, bukan hanya menunggu ketika server sudah down atau website di-deface hacker.
Kenapa UMKM Perlu Suricata?
Gratis. Tidak perlu beli lisensi mahal.
Ringan. Bisa dipasang di server lama yang masih layak pakai.
Mendeteksi serangan lebih awal. Sehingga pemilik usaha bisa melakukan tindakan sebelum masalah membesar.
Mudah diinstall. Cukup ikuti dokumentasi resminya di website Suricata.
Jangan menunggu usaha kamu berkembang besar dulu baru peduli keamanan jaringan. Dengan Suricata, UMKM sudah bisa memiliki perlindungan seperti perusahaan besar, tanpa biaya tambahan selain server dan sedikit waktu untuk belajar.
Karena pada akhirnya, menjaga keamanan data pelanggan dan operasional bisnis adalah langkah penting agar usahamu terus berjalan lancar tanpa gangguan.
Selain itu, dengan menggunakan Suricata, kamu juga bisa meningkatkan kepercayaan pelanggan. Di era digital saat ini, banyak konsumen mulai peduli pada keamanan data pribadinya saat bertransaksi. UMKM yang memiliki sistem monitoring dan perlindungan jaringan akan dinilai lebih profesional dibandingkan yang hanya mengandalkan router standar tanpa proteksi tambahan.
Tidak hanya itu, Suricata juga mendukung integrasi dengan tools keamanan lain, seperti firewall atau SIEM open-source, sehingga jika usahamu berkembang menjadi lebih besar, kamu tinggal mengembangkannya tanpa perlu mengganti sistem IDS dari awal. Dengan kata lain, Suricata bersifat scalable. Jadi, tunggu apa lagi? Cobalah mulai belajar dan implementasi Suricata sekarang, karena keamanan jaringan bukan hanya kebutuhan perusahaan besar, tetapi merupakan kebutuhan semua bisnis yang ingin berkembang dan dipercaya pelanggannya.
*) Penulis adalah Aditya Fernando, Mahasiswa Universitas Pamulang.