Bandung, Indonesia – Juli 2025 – Di balik gerakan besar digitalisasi layanan publik yang kini ramai digaungkan di berbagai kota di Indonesia, nama Yoel Liem Yusnarto muncul sebagai tokoh muda yang tak hanya bicara visi, tapi membuktikannya lewat karya nyata. Lahir dan besar di Tanjung Balai Karimun, kini menetap dan beraktivitas di Bandung, Yoel memimpin PT MSM Tiga Matra Satria (MSM Parking Group) — perusahaan teknologi yang memproduksi dan mengembangkan Palang Parkir Otomatis buatan lokal yang siap ekspansi ke pasar nasional dan internasional.
Bandung sebagai Pusat Inovasi dan Komando Teknologi MSM
Meski proyek awal MSM dimulai di Karimun, Bandung dipilih sebagai pusat riset, desain, dan pengembangan teknologi MSM Parking. Kota ini menjadi lokasi strategis karena memiliki ekosistem startup yang kuat, akses ke talenta IT, dan kedekatan dengan industri manufaktur presisi.
“Bandung memberi ruang untuk berinovasi. Di sini, ide bisa diwujudkan jadi produk nyata, dari palang parkir otomatis, sistem cloud monitoring, hingga AI untuk mendeteksi kebocoran retribusi,” ungkap Yoel.
Dari kantor pusat di Bandung inilah, sistem MSM dikendalikan dan diintegrasikan ke berbagai wilayah operasional — termasuk Karimun, kota-kota di Sumatera, hingga calon mitra dari luar negeri seperti Malaysia dan Filipina.
Palang Parkir Otomatis MSM: Produk Unggulan Buatan Indonesia
Palang Parkir Otomatis MSM tidak hanya dibuat untuk parkir — ia adalah representasi teknologi publik yang mendorong efisiensi, menutup celah pungli, dan meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah) secara drastis.
Fitur Utama:
-
Integrasi penuh dengan QRIS dan dompet digital
-
ANPR (Automatic Number Plate Recognition) kamera terpasang
-
Sensor IoT untuk deteksi kendaraan masuk/keluar
-
Cloud dashboard untuk pemerintah daerah & operator
-
Laporan harian otomatis berbasis data real-time
Produk ini dirancang dan dirakit di dalam negeri, menjadikannya solusi ideal yang lebih hemat biaya dibanding produk impor, dengan fleksibilitas tinggi terhadap regulasi lokal.
Dari Karimun ke Seluruh Indonesia
Dimulai dari 5 titik manless di Karimun yang menjadi percontohan, sistem palang parkir otomatis MSM berhasil menunjukkan:
-
Kenaikan retribusi 3x lipat
-
Penurunan pelanggaran parkir hingga 80%
-
Peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah daerah
Kini MSM sedang menyusun ekspansi ke berbagai kota di Sumatera Utara, Kalimantan Timur, hingga Sulawesi Selatan — sebagai bagian dari gerakan digitalisasi PAD nasional berbasis teknologi anak bangsa.
Menembus Pasar Internasional: Siap Ekspor Teknologi Lokal
Yoel juga menegaskan bahwa MSM Parking tidak berhenti di dalam negeri. Saat ini sedang dijajaki kerjasama ekspor dengan mitra swasta dan pemerintah daerah di Malaysia dan Filipina.
“Dari Bandung kami siap melayani dunia. Produk kami lokal, tapi skalanya global,” ujarnya.
Sebagai bagian dari strategi global, MSM tengah menyiapkan versi ekspor sistem parkir yang multibahasa, multi-mata uang, dan fleksibel untuk sistem perpajakan negara mitra.
Misi Sosial: Memberdayakan Jukir, Bukan Menggusur
Berbeda dari konsep otomatisasi yang sering menghilangkan tenaga kerja, MSM justru menciptakan Paguyuban Juru Parkir Resmi, yang dilatih menjadi operator digital profesional.
“Digitalisasi tidak boleh memiskinkan. Kami merangkul, bukan menggusur,” tegas Yoel.
Program ini telah membuka lapangan kerja digital untuk masyarakat lokal, terutama bagi yang sebelumnya bekerja secara informal tanpa jaminan sosial.
Profil Singkat: Yoel Liem Yusnarto
-
Tempat Asal: Tanjung Balai Karimun, Indonesia
-
Domisili Saat Ini: Bandung, Jawa Barat
-
Jabatan: Founder & CEO PT MSM Tiga Matra Satria (MSM Parking Group)
-
Fokus: Smart City, Digitalisasi PAD, Teknologi Layanan Publik
-
Motto: “Inovasi dari Daerah, Komando dari Bandung, Dampak untuk Dunia.”
Ajakan Kemitraan & Investasi
MSM Parking kini membuka peluang kolaborasi dengan:
-
Pemerintah kota/kabupaten di Indonesia
-
Investor teknologi publik (GovTech / CivicTech)
-
Mitra ekspor kawasan Asia Tenggara