Membangun Kemandirian Perempuan: Pelatihan Kewirausahaan Tingkatkan Ekonomi Keluarga (SDGS-8) Ibu-Ibu PKK di Balasklumprik Surabaya oleh Program Studi Fisika Upn “Veteran” Jatim

Pelatihan Kewirausahaan diselenggarakan oleh tim dosen dan mahasiswa dari Program Studi Fisika Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur. (Foto: Dok/Ist).

Warta Times, Surabaya – Kelurahan Balasklumprik, Surabaya, baru-baru ini menjadi tempat berlangsungnya sebuah pelatihan kewirausahaan yang dirancang khusus untuk memberdayakan perempuan, terutama para ibu rumah tangga yang aktif dalam kelompok PKK. Kegiatan ini bertujuan membuka wawasan sekaligus memberikan keterampilan praktis agar para peserta dapat mengembangkan usaha mandiri di tengah dinamika zaman yang terus berubah.

Pelatihan yang diselenggarakan oleh tim dosen dan mahasiswa dari Program Studi Fisika Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur (UPNVJT) ini menghadirkan sesi pembelajaran yang tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga aplikatif. Para peserta diajak untuk membangun mentalitas dan pola pikir yang tepat dalam berwirausaha, mengenali potensi diri, serta memahami berbagai tantangan yang sering dihadapi perempuan dalam dunia bisnis.

Kegiatan yang berlangsung di aula kelurahan tersebut juga menghadirkan Primasari Cahwa Wardhani S.Si, M.Sc, yang menyampaikan materi berjudul “Studi Inspiratif: Kisah Sukses Umkm Perempuan.” Ia menegaskan bahwa perjalanan perempuan dalam dunia wirausaha adalah kisah tentang keberanian, ketekunan, dan inovasi yang tak pernah padam.

Dari berbagai daerah di Indonesia, perempuan-perempuan hebat muncul dengan semangat membara untuk mengubah mimpi menjadi kenyataan. Mereka tidak hanya menjalankan bisnis, tetapi juga membangun masa depan yang lebih baik bagi diri sendiri, keluarga, dan komunitasnya. Hal tersebut menjadi langkah awal membangun kesadaran bahwa perempuan pun mampu bersaing dan meningkatkan ekonomi keluarga. Tak hanya itu kisah inspiratif yang disampaikan pun mampu membuka wawasan bahwa Setiap kisah inspiratif membawa warna dan pelajaran yang berbeda, mulai dari yang memulai dengan modal kecil dan tekad besar, menghadapi keterbatasan akses modal, stereotip gender (SDGs-5) hingga tekanan sosial yang kadang membelenggu.

Primasari mengajak para peserta untuk memahami bahwa keberhasilan dalam wirausaha perempuan tidak hanya soal modal dan produk, tetapi juga tentang membangun mentalitas yang kuat dan inovatif. Ia menekankan pentingnya ketekunan, keberanian mengambil risiko, dan kemampuan beradaptasi dengan perubahan pasar dan teknologi sebagai kunci utama kesuksesan.

Suasana pelatihan berlangsung interaktif, dengan para ibu PKK aktif berdiskusi dan berbagi pengalaman. Pendekatan ini membuat proses belajar menjadi lebih hidup dan relevan dengan kebutuhan nyata di lapangan. Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ini juga memberikan nilai tambah, karena mereka dapat mengaplikasikan ilmu akademik sekaligus mengasah kemampuan komunikasi dan empati sosial.

Salah satu mahasiswa program studi Fisika yang turut serta dalam kegiatan ini, Ila Elva Zahra, menyampaikan pandangannya tentang pelatihan tersebut. Menurut Ila, pengalaman ini sangat berharga karena tidak hanya memberikan wawasan baru tentang kewirausahaan, tetapi juga membuka mata tentang tantangan yang dihadapi perempuan dalam dunia bisnis. Ia merasa terinspirasi oleh semangat para peserta dan berharap ilmu yang didapat dapat membantu mereka mengembangkan usaha dengan lebih percaya diri dan kreatif. Ila juga menambahkan bahwa keterlibatan langsung dalam pelatihan ini memperkuat rasa empati dan komitmennya untuk terus mendukung pemberdayaan perempuan melalui pendidikan dan inovasi.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan semakin banyak perempuan yang mampu membuka peluang usaha baru, memperkuat ekonomi keluarga, dan memberikan kontribusi positif bagi komunitas sekitar. Program ini menjadi contoh nyata bagaimana edukasi dan pemberdayaan dapat berjalan beriringan untuk menciptakan perubahan sosial yang berkelanjutan.